Harta Tahta Sepakbola

 


Pepatah lama berbunyi harta, tahta, dan wanita. Ya, tiga hal yang konon katanya godaan dunia yang mampu memalingkan kepribadian manusia. Namun pepatah tersebut kini kami plintir sedikit, dengan mengganti wanita menjadi sepakbola. Alasan utamanya ialah, menurut kami nyatanya sepakbola jauh lebih memabukkan daripada wanita dan beberapa wanita juga turut terpesona dan dihanyutkan oleh sepakbola. Alasan lain, sepakbola adalah permainan egaliter yang dapat diterima oleh seluruh kalangan, dan dari sepakbola kami belajar tentang kesetaraan, termasuk kesetaraan gender. Artinya wanita setara dengan pria, dan wanita bukanlah mainan, berarti memang tidak relevan jika wanita harus disandingkan di antara harta dan tahta, wanita jauh lebih mulia.

Dari harta, tahta, dan sepakbola, sepakbola berada pada hirarki tertinggi. Sebab, harta dapat dicari dan tahta dapat diraih. Bagaimana dengan sepakbola? Sepakbola nyatanya jauh lebih sakti, sepakbola dapat bertransformasi sebagai alat yang dapat menghantarkan manusia menuju harta dan tahta sekaligus, dalam satu gerakan, atau dalam satu kali boncengan.

Tahun ini adalah tahun politik di negara kami, bakal ada pesta politik di tingkat daerah. Tahun ini tersisa tinggal 2 bulan lagi, aneh memang, sepakbola yang biasanya dijadikan media empuk politik praktis tak kunjung dimainkan di negeri kami. Entahlah, ini hanya praduga kami, mungkin di tengah wabah seperti ini sepakbola dirasa tak cukup ampuh buat menarik perhatian massa banyak, atau bisa jadi juga karena ongkos sepakbola dirasa mahal untuk satu musimnya, dan anggaran belanja sudah banyak terpakai untuk memerangi wabah, jadi para aristokrat itu lebih memilih menyelamatkan momen titik balik politiknya ketimbang sepakbola yang lebih dinanti banyak orang.

Tahun ini benar-benar hambar tanpa sepakbola di negeri kami. Jika sepakbola tak kunjung digelar, maka pilkada tahun ini juga sudah tidak sepatutnya ada.
Enyah dengan politik! Kami mau sepakbola!

MEDAN TANPA PILKADA
SUMATERA UTARA TANPA PILKADA

Rokan Hilir, Oktober 2020

Comments

Post a Comment