Sukiman

Oleh : Indra Efendi Rangkuti


Sukiman (lahir di Labuhan Batu, 20 April 1936); adalah mantan pemain nasional sepak bola Indonesia di era 1960-an dan 1970-an dan salah satu pemain legendaris PSMS Medan 3 Angkatan.Sukiman  seangkatan Acong,Nasrun Taher dan pernah bermain bareng dengan angkatan Rony Pasla,Yuswardi,Tumsila,Sarman Panggabean,Ipong Silalahi hingga angkatan Nobon,Pariman,Parlin Siagian dll.

Ketenangan seorang pegawai administrasi Perkebunan Karet “Paya Pinang” terpancar pada wajah Kapten Kesebelasan PSMS Sukiman yang dijuluki "Mayor Lelek" oleh rekan - rekan setimnya.

Pengalaman Sukiman sejak 1958 membela panji PSMS Medan, didahului oleh pemanggilan PSSI untuk mengikuti TC Asian Games 1958 di Tokyo. Ia nyaris terpilih bersama Kiat Sek sebagai centre back/poros halang, terltapi disebabkan “fikiran tidak tenang menjelang kelahiran anak perempuannya yang pertama” yang akhirnya membuatnya tak terpilih. Dan baru pada tahun 1965 ia dipakai PSSI dalam lawatannya ke Turnamen Junior Asia di Pyongyang.

Dalam klub sepakbola pengalamannya cukup banyak. Semasa SMA (1949) bermain sebagai penyerang tengah di klub “Poslab” Labuhan Batu. Pindah ke Medan pada 1959 dan bergabung dengan “Sahata”, kemudian pindah ke “Dinamo”. Sukiman juga sempat menjabat tri-fungsi: pemain, coach dan anggota Komisi Teknik Kesebelasan Deli Putera .

Salah satu yang dikenang dari Sukiman adalah kemampuannya untuk menjatuhkan mental pemain lawan dalam setiap duel dengan lawan - lawannya.Ucapan yang sering keluar adalah “Sapu dia! Kipas Anjas”,"Hantam Dia" dan ancaman lain sebagainya yang bertujuan menjatuhkan mental lawannya.

Sebagai punggawa maupun Kapten Tim PSMS Sukiman turut berperan membawa PSMS Medan menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1967,1969 dan 1971.Sukiman juga  menjadi bagian dari skuad PSMS yang lolos ke Semifinal AFC Champions Cup 1970.Sukiman juga membawa PSMS Medan menjadi Juara Aga Khan Gold Cup 1967, Marah Halim Cup 1972,Soeharto Cup 1972 dan membawa PSSI Wilayah I yang didominasi pemain PSMS Medan menjadi Runner Up President Cup di Seoul Korea Selatan 1974.

Perjalanan karirnya di PSMS Medan cukup panjang hingga pensiun pada 1974 (lebih kurang 14 Tahun).Fisiknya cukup terjaga walau sudah berusia mendekati 40 tahun pada waktu itu.Dan bagaimana Sukiman dapat bertahan terhadap proses usia, dijelaskan dengan lebih sederhana. “Atur tidur dan makan”, katanya. “Saya tak pernah tidur lewat jam 10 malam dan untuk menjaga kondisi saya terpaksa makan secukupnya.”

Sukiman meninggal dunia di kediamannya Kompleks Flamboyan Island Blok K-12 Pajak Melati Tanjung Anom pada 21 Juli 2014.


PSMS 1967
Berdiri Kika : Yuswardi, Muslim, Zulham Yahya, Ronny Pasla, Sarman Panggabean, Sunarto 
Jongkok Kika : Syamsudin Panjaitan, Aziz Siregar, Ipong Silalahi, Sukiman, A. Rahim


PSMS 1971

Berdiri kika : Ronny Pasla, Yuswardi, Azis Srg, Anwar Udjang, Zulham Yahya, Sarman Panggabean.

Jongkok Kika: Sunarto, Tumsila, Parlin Siagian, Nobon,dan Sukiman (Mayor Lelek).

Comments

  1. Kalau gak baca di blog ini, tak kenal awak sama Sukiman ini. Mantap Suara Kinantan.. 👍

    ReplyDelete

Post a Comment