Pentingnya Merawat Budaya PSMS

Medan, 28 Januari 2020
Oleh : SendokXGarpu
Seperti biasa, setelah toko kututup aku beranjak ke peraduan. Aku singgah sebentar untuk mampir ke warung kopi depan toko untuk lihat sekumpulan bapak bapak yang sedang asik menonton dan khusuk melihat kartu dalam turnamen leng yang mereka selenggarakan. Hanya melihat sebentar dan bosan menghampiri. Aku coba mengalihkan untuk membaca koran sambil sesekali menonton siaran tv yang terus berganti chanel sesuka yang punya warkop. Bosan semakin tebal datang. Ku habiskan rokokku dan aku memilih untuk pulang ke rumah.

Sebelum tidur aku coba membaca buku Merayakan Sepakbola edisi kedua, karangan Fajar junaidi. Di bab terakhir ada judul yang sangat menarik perhatianku untuk membaca lebih khusuk. Bercerita tentang sekumpulan kawan dari Yogjakarta yang menamakan dirinya Bawah Papan Skor Mandala Krida yang mengadakan pameran bertajuk team suratin 1992 : Genealogy Of Hope Di Lir Space, Baciro, Yogyakarta. Pameran ini menampilkan arsip berita tentang PSIM, memorabilia mantan pemain yang berlaga di di kompetisi suratin 1992 terpajang rapi. Menarik, fans PSIM untuk berbondong bondong datang ke acara. Juga dialog dengan para pengunjung untuk menjelaskan semua memorabilia  fans PSIM tentang sejarah masa lalu tim nya.
Bawah Skor juga menginisiasi sebuah museum mini yang menjadi ruang bersama untuk merawat ingatan kolektif tentang psim. Segala foto lama dan kliping tentang laskar mataram terbingkai rapi.

Bergeser dari Yogyakarta, kita beralih ke ibukota Indonesia, Jakarta. Akun twitter @abidin-side juga pernah mengadakan pameran foto yang bertajuk "Era Emas Sepakbola Jakarta" dan MH Thmarin, "Politik dan sepakbola Kebangsaan" dan juga arsip berita tentang sejarah persija yang di posting melalui akun sosial media di twitter dan instagram. sungguh, mereka gila !!! lebih menghargai sejarah klub mereka dan di jogja malah melebihi dari klub mereka sendiri dengan membuat museum mini. Sekali lagi, gila !!! Mereka mampu merawat sejarah klub kebanggaan mereka dengan cara yang sangat baik.

Bagaimana dengan kita? Kita masih tertinggal jauh dari kegilaan mereka. Arsip sejarah PSMS seperti piala, pemberitaan media lokal dan nasional berbentuk tulisan dan foto sejarah kurang dapat perhatian dari stakeholder PSMS. syukurlah beberapa waktu kebelakang bisa bertemu dengan bapak Indra Efendi Rangkuti yang aktif membagikan beberapa kilas sejarah PSMS dan sepakbola sumatera utara melalui aku sosial media beliau. Saya termasuk salah satu yang turut serta membantu membagikan postingan beliau melalui akun pribadi saya di sosial media lainnya.

Seperti yang pernah di bahas di diskusi kombur kinantan kita dan tulisan di blog suara kinantan, sejarah adalah bentuk apresiasi, meningkatkan pengertian dan pemahaman yang lebih baik di masa lampau untuk dapat memahami masa sekarang serta dalam prospektif masa yang akan datang. Sejarah juga digunakan sebagai edukasi, tolak ukur untuk terus menciptakan pencapaian yang belum di raih, membangkitkan motivasi untuk terus menoreh pundi prestasi. Dan yang terutama adalah sebagai media edukasi dan pengenalan lintas generasi.

Berbahagialah PSIM, Persija, PSMS dan sepakbola indonesia masih mempunyai orang orang yang sangat peduli tentang pentingnya merawat sejarah dan membudayakan edukasi kepada generasi penerus. Mengkampanyekan sejarah tim kebanggaan dengan menceritakan memorabilia kejayaan tim kebanggaan kepada generasi setelahnya.

Tak sadar mata mulai sayu pertanda kantuk sudah datang. Jam juga sudah menunjukkan jelang pagi. tak sabar menanti segelas kopi yang disajikan istri untuk menambah energi untuk beraktivitas kembali.

Comments